Saudara dan saudariku yang dikasihi, sayangilah hati dan diri anda.
Sebab Hati (Qalbu) adalah bahagian yang sangat penting pada manusia dalam kehidupan ini oleh itu jagalah dia dengan sebaik-baiknya sebab ianya adalah satu satunya komponen tubuh yang menghadap Allah guna mempertanggung jawabkan segala perbuatan yang telah kita lakukan didunia ini baik ataupun buruknya sebab itu Jika hati kita baik, maka baik pula seluruh amalan anggota badan kita sebagaimana :
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda maksudnya :
“Bahwa dalam diri setiap manusia terdapat segumpal daging, apabila ia baik maka baik pula seluruh amalnya, dan apabila ia itu rusak maka rusak pula seluruh perbuatannya. Gumpalan daging itu adalah hati.” (HR Imam Al-Bukhari)
Dan begitu juga sebaliknya,jika hati seseorang itu rosak atau berpenyakit,maka sulit menerima kebenaran dan akan mati dalam kekafiran jika tidak cepat bertaubat.
Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala bermaksud :
“Orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu (Al-Qur'an) maka bertambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya yang telah ada dan mereka mati dalam keadaan kafir.” [At Taubah 125]
Oleh karena itu sauhabatku sekalian,penyakit hati adalah jauh lebih berbahaya daripada penyakit fisik (badan) karena dapat mengakibatkan seseorang itu tidak tenang hidup didunia dan kesengsaraan yang kekal abadi menanti dialam akhirat.
Saudara dan saudariku sekalian yang dikasihi
Dengan mengetahui betapa bahayanya penyakit hati ini maka marilah Kita semua menjaga hati kita supaya tidak dihinggapi penyakit. dan adapun penyakit Hati yang amat berbahaya yang akan kita bahaskan serba sedikit yakni ada tiga sifat ialah :
1.SIFAT SOMBONG
Sahabatku sekalian yang berbahagia
Tidak kurang kita dapati seseorang bersifat sombong diasebabkan karena jabatan, kekayaan,kedudukan dan yang lebih menyedihkan jika kepandaian (Ilmu) yang kita miliki menjadikan kita sombong dan menganggap rendah orang lain. sifat ini yang amat dibenci Allah sebab menolak kebenaran dan merendahkan orang lain.
Rasulullahdalam sebuah hadisnya bersabda yang bermaksud:
Kesombongan itu ialah menolak kebenaran dan memandang rendah orang lain.’” (Shahih Muslim)
Adupun beberapa ayat ayat Allah dibawah ini dan masih banyak lagi yang tidak sempat dipaparkan yang melarang dengan tegas setiap hambaNya bersifat sombong:
Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala bermaksud :
“Janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.” [Al Israa’ 37]
Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala bermaksud :
“Janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia karena sombong dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” [Luqman 18]
Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala bermaksud :
Allah menyediakan neraka jahannam bagi orang yang sombong:
“Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kamu kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong .” [Al Mu’min 76]
Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala bermaksud :
“Negeri Akhirat itu (kebahagiannya dan keni’matannya) Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak menyombongkan diri dan tidak berbuat kerosakan dimuka bumi.” ( Surah al-Qashash; ayat 83)
Rasulullah dalam sebuah hadits qudsi bersabda yang bermaksud:
ALLAH SWT berfirman, sifat sombong itu selendang-KU, dan keagungan itu pakaian-KU. Barangsiapa yang menentang-KU dari keduanya, maka AKU masukkan ia ke neraka Jahannam. (HR. Muslim, Abu Dawud dan Ahmad)
Saudara dan saudariku yang dirahmati Allah.
Kita tidak boleh sombong karena saat kita lahir kita tidak punya kekuasaan apa-apa. Kita tidak punya kekayaan apa-apa. Bahkan pakaian pun tidak. Kecerdasan pun kita tidak punya. Namun karena kasih-sayang Allah dan didikan orang tua-lah akhirnya kita jadi dewasa,berjaya dan dapat kesenangan semua itu dari Allah jadi tidak ada sebab untuk kita menyombong dan membanggakan diri,
Ingatlah sahabatku sekalian di saat kita mati, segala jabatan dan kekayaan dan kehebatan kita akan terlepas juga akhirnya.dan ingat.. di alam kubur dalam lubang yang amat sempit dengan berbekalkan beberapa meter kain kafan yang nantinya akan hancur dimakan tanah dan daging dimakan cacing sehingga lebur jadi tanah. sebab itu mari hindari penyakit dan perasaan sombong ini ingat sabda Rasulullah,
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda maksudnya :
Tidak akan masuk syurga seseorang yang ada di dalam hatinya perasaan sombong walaupun sebesar zarah (Hadis riwayat Muslim dan Abu Daud)
Saudara dan saudariku Allah Dari awal-awal lagi mengingatkan kita dalam Al-Qur'an bahwa manusia diciptakan dari air mani yang hina,jadi apa kita sombongkan
Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala bermaksud :
“Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina?” [Al Mursalaat 20]
Adapun pesan Imam Al Ghazali dalam kitabnya Ihya’ Uluumuddiin :"Menyatakan bahwa manusia janganlah sombong karena sesungguhnya manusia diciptakan dari air mani yang hina dan dari tempat yang sama dengan tempat keluarnya kotoran".
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda maksudnya :
Orang-orang yang sombong esok di hari kiamat akan dikumpulkan seperti semut-semut kecil dalam bentuk manusia, mereka datang dengan hina dari berbagai tempat, mereka diberi minum dari keringat penduduk neraka yang berupa nanah dan darah penduduk neraka. (HR. Ahmad danAt-Tirmidzi: 2492)
Sahabatku marilah kita semua menginsafi diri dan berdoa kepada Allah agar kita semua terhindar dari sifat sombong dan merendahkan saudara kita yang lain
Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala bermaksud :
“Berdoalah kepada-Ku, nescaya akan Ku perkenankan doamu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan yang hina”. (Al Mukmin : Ayat 60)
2.SIFAT UJUB ( MEMBANGGAKAN DIRI )
Adapun sifat ujub Ini mirip dengan sifat sombong.
Sufyan at-Tsauri mendevinisikan sifat ujub ini dengan mengatakan ujub adalah : "Perasaaan kagum pada dirimu sendiri sehingga kamu merasa bahawa kamu lebih mulia dan lebih tinggi darjat dari pada orang lain"
Sebab bahayanya sifat ujub ini maka Rasulullah mengingatkan kita semua untuk menjauhinya dengan beberapa hadist Rasulullah di bawah ini dan banyak lagi.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda maksudnya :
Sesungguhnya Allah telah memberi wahyu kepada Aku yang memerintahkan supaya kamu semua bersifat tawadduk sehingga tidak ada seseorang pun merasa dirinya megah (lebih bangga diri) dari orang lain dan tidak boleh seseorang itu menzalimi dan melampaui batas terhadap orang lain.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda maksudnya :
"Apabila seorang lelaki sedang berjalan dengan memakai baju yang kemas dan rambut yang disikat menyebabkan dia rasa kagum dengan pakaian dan dandanan rambutnya (perasan lawa). Lalu Allah tengelamkan dia ke dalam muka bumi dan dia terus ditenggelamkan sampai hari kiamat.” HR Bukhari dan Muslim)
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda maksudnya :
"Ada tiga hal yang dapat membinasakan diri seseorang iaitu kedekut yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti dan ujub (kagum dgn diri sendiri)(HR Al-Bazzar & Al-Baihaqi)
Rasulullah s.a.w dalam sebuah hadisnya bersabda yang bermaksud:
“Barangsiapa merasa dirinya besar, atau angkuh dalam berjalan, dia akan berjumpa dengan Allah dalam keadaan Allah murka kepadanya.” -(Hadis riwayat Muslim)
Oleh itu sahabatku ,jika kita mendapat keberhasilan atau pujian dari orang, janganlah ‘ujub. Sebaliknya ucapkan “Alhamdulillah” karena segala pujian itu hanya untuk Allah.
3.SIFAT IRI DAN DENGKI
Orang yang dengki itu bukanlah ahli agama dan orang yang suka mencela tidak termasuk golongan orang beriman. sebab itu Allah melarang kita iri dan Dengki pada orang lain karena rezeki yang mereka dapatkan itu sesuai dengan usaha mereka dan juga sudah jadi ketentuan Allah yang telah dianugrahkan Allah padanya
Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala bermaksud :
“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” [An Nisaa’ 32]
Dengki lebih parah dari iri. Orang yang dengki ini merasa susah jika melihat orang lain senang. Dan merasa senang jika orang lain susah. Tak jarang dia berusaha mencelakakan orang yang dia dengki baik dengan lisan, tulisan, atau pun perbuatan. Oleh karena itu Allah menyuruh kita berlindung dari kejahatan orang yang dengki:
Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala bermaksud :
“Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.” [Al Falaq 5]
Jauhilah perasaan dengki sebab dapat menghancurkan pahala amalan kita.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda maksudnya :
Waspadalah terhadap hasud (iri dan dengki), sesungguhnya hasud mengikis pahala-pahala sebagaimana api memakan kayu. (HR. Abu Dawud)
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda maksudnya :
Penyakit umat sebelum kamu telah menular kepada kamu; iaitu hasad dengki dan permusuhan. Permusuhan tersebut ialah pengikis atau pencukur. Saya tidak maksudkan ia mencukur rambut, tetapi (yang saya maksudkan) ialah ia mengikis agama. (Hadith Riwayat Al-Baihaqi)
Sahabatku,perasaan Iri hanya diboleh dalam 2 hal. Yaitu dalam hal bersedekah dan ilmu,sebab jika timbul iri dalam perkara ini maka kita terdorong melakukannya.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda maksudnya :
Tidak ada iri hati kecuali terhadap dua perkara, yakni seorang yang diberi Allah harta lalu dia belanjakan pada jalan yang benar, dan seorang diberi Allah ilmu dan kebijaksaan lalu dia melaksanakan dan mengajarkannya. (HR. Bukhari) [HR Bukhari]
Jika kita mengagumi milik orang lain, agar terhindar dari iri hendaknya mendoakan agar yang bersangkutan dilimpahi berkah.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda maksudnya :
Apabila seorang melihat dirinya, harta miliknya atau saudaranya sesuatu yang menarik hatinya (dikaguminya) maka hendaklah dia mendoakannya dengan limpahan barokah. Sesungguhnya pengaruh iri adalah benar. (HR. Abu Ya’la)
No comments:
Post a Comment